Kamis, 21 Januari 2016

ILMU ALAM DASAR ( BIOLOGI KEPERAWATAN )



IBU SANTRI
ANALISA DNA
DNA adalah suatu molekul primer yang keberadaannya selalu terkait dengan RNA dan protein. Sedangkan dalam menganalisis DNA yang diperlukan adalah DNA dalam bentuk murni . Karp (1984) menyatakan bahwa langkah pertama dalam  mengekstraksi DNA adalah menghancurkan sel dan mengisolasi asam nukleat. Dalam ekstraksi DNA jenis sumber sel yang digunakan ada beberapa macam seperti hati, otot, sirip, darah, dan sel hasil kultur. Sedangkan kondisi sumber sel meliputi sumber sel segar, sumber sel terfikasasi dan sumber sel beku w. Pada saat diisolasi, inti sel biasanya tersuspensi dalam larutan garam buffer, yang kemudian ditambahkan dengan sedikit larutan deterjen pekat seperti SDS (Sodium Doecyl Sulfat). Deterjen juga bertindak sebagai penghambat semua aktivitas enzim nuklease yang ada selama proses ekatraksi. Langkah yang kedua dalam ekstraksi adalah pemisahan DNA dari bahan-bahan kontaminan seperti RNA dan protein, dimana untuk menghilangkan protein digunakan proteolitik (Protein
 ase K) pada larutan DNA dan untuk menghilangkan kontaminan RNA digunakan enizm RNase (ribonuklease)
serta pengendapan DNA dengan proses sentrifuse, dimana dalam proses
 sentrifuse asam nuleat diendapkan dengan penambahan etanol dingin, dan pellet yang terbentuk dilarutkan kemabila dengan buffer yang mengandung SDW (Steril Destillation Water) dan pemanenan. Hasil ekstraksi DNA tersebut merupakan tahapan yang penting untuk prosedur berikutnya, sehingga ekstraksi DNA harus dilaksanakan dengan baik dan bebas kontaminansi .Dalam analisa DNA selanjutnya dilakukan PCR, Menurut Lisdiyanti (1997) prinsip analisa PCR adalah reaksi memperbanyak DNA dengan memnafaatkan cara replikasi DNA dengan bantuan enzim DNA polimerase dan perubahan sifat fisik DNA terhadap suhu. Replikasi DNA terjadi jika DNA utas tunggal yang bertindak sebagai cetakan, dan ada energi pembangun basa yaitu dNTP, maka enzim DNA polimerase akan mengatalisis pembuatan DNA utas lain yang merupakan komplemen utas dari cetakan. Reaksi ini harus dimulai dengan adanya primer atau pemula.
Dalam proses PCR dilakukan sejumlah siklus yang digunakan untuk mengamplifikasi suatu sekuen DNA spesifik. Satu siklus terdiri dari tiga tahapan yaitu denaturasi, annealing (hibridisasi), dan ekstensi (polimerasi). Denaturasi dilakukan pada suhu 90-95˚C, pada tahap ini terjadi pemisahan utas ganda DNA menjadi dua utas tunggal DNA yang menjadi cetakan sebagai tempat penempelan primer dan tempat kerja DNA polymerase. Kemudian dilanjutkan dengan tahap annealing yaitu tahap pelekatan primer pada masing-masing untaian pita DNA, dengan menggunakan suhu sedang. Setelah itu pada tahap extention, enzim DNA polimerase akan bekerja memperpanjang primer hingga terbentuk untaian pasangan basa pada sepanjang target sekuens DNA. Ketiga tahap ini akan diulang kembali sampai 25-30 ulangan .
Selanjutnya tahap elektroforesis merupakan suatu proses migrasi dari fragmen DNA di dalam gel yang direndam dalam larutan penyangga. Pada pratikum ini primer yang digunakan adalah primer FBPA ( 5΄GAC AAC GGM TCY GGY 3΄), dan primer RBP 1 (5΄ TAG AAG GTG TGR TGC 3΄).
Metode elektroforesis ini dapat dikelompokkan menjadi tiga langkah pertama, persiapan gel agarosa dengan konsentrasi agarose yang disesuaikan dengan ukuran DNA
fragmen yang akan dipisahkan. Kedua, DNA sampel dimasukkan ke dalam lubang gel dan gel ditaruh di bak elektroforesis yang dialiri listrik dengan tegangan dan waktu tertentu sehingga menghasilkan pemisahan yang baik. Pada tahap ketiga, gel direndam dalam etidium bromida atau etidium bromida telah digunakan pada gel dan penyngga elektroforesis. Hasil elektroforesis ini dapat dilihat langsung pada penyinaran dengan sinar UV. Perjalanan DNA ini dipengaruhi oleh arus listrik, The electric current gived between two electrode causes DNA move from negative pole to positive pole. Metode Electroporesis / PolymeraseChain Reaction-Temperature Gradient Gel Electrophoresis (PCR-TGGE) adalah suatu metode analisis keragaman yang mendeteksi adanya mutasi menggunakan gelyang memiliki perbedaan suhu (Jasik dan Reichert, 2006). Denaturing Gradient Gel Electrophoresis (DGGE) merupakan salah satu metode yang dapat membedakan adanya mutasi berdasarkan berat molekul fragmen DNA pada gel yang memiliki perbedaan konsentrasi bahan untuk menyamakan berat molekul .
 Kesimpulan
DNA merupakan suatu unit terkecil dari makhluk hidup yang merupakan pembawa sifat keturunan. Analisa DNA banyak digunakan untuk karakterisasi sifat genetik pada level molekuler yang secara langsung mencerminkan sifat genotip (materi genetik) yang dimiliki oleh organisme tertentu. Analisis DNA ini terdiri dari tiga tahap yaitu ekstraksi DNA, PCR, dan    elektroforesis. DNA terdiri atas dua utas  benang polinukleotida yang saling berpilin membentuk heliks ganda (double helix). Sekarang ini, profil DNA berhasilmemungkinkan untuk mengaitkan sampel DNA ke orang tertentu dengan tingkat kepastian yang tinggi, memberikan sesuatu yang baru di bidang penegak hokum, ilmu forensic dan anti penuaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar